Senin, 28 Oktober 2013

Misteri "Sumpah" Pemuda



Kongres pemuda II tahun 1928 jadi identik dengan hari “sumpah” pemuda. Kelompok Islam,sekular, nasionalis dan lain sebagainya hadir di kongres ini. Di kongres ini nama Indonesia sudah dikenal. 

Sebelumya tidak dikenal istilah Indonesia, tahun 20an pemuda yang kuliah di Mesir dan Belanda sepakat bahwa kita harus menyebut  kampung halamannya dengan nama Indonesia dan mereka bertemu di kongres ini. Mereka merumuskan beberapa rekomendasi. Rekomendasi inilah yang disebut “sumpah” pemuda. 

Sebenarnya bukan sumpah tapi hanya rekomendasi. Rekomendasi ini adalah hasil dari kongres pemuda II yaitu pertama mereka ingin menyebut tanah air mereka sebagai tanah air Indonesia, kedua mereka mengin menyebut bangsanya sebagai bangsa Indonesia dan ketiga mereka menganjurkan menggunakan bahasa yang sama yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia itu bahasa Melayu. Mereka menyebutnya bahasa Indonesia. Seorang pemuda bernama Muhammad Yamin lah yang menyebut moment kongres pemuda II sebagai hari “sumpah” pemuda. 

”Sumpah” pemuda ini bukan lahir dari kongres pemuda II, tapi ketika masa kemerdekaan, artinya tidak ada kesepakatan peserta kongres II untuk menyebut “sumpah” pemuda. Sama halnya ketika Muhammad Yamin menyebut sumpah palapanya Gajah Mada yang isinya menyatukan Nusantara. Sumpah palapa ini bersambung dengan "sumpah" pemuda.Padahal tidak ada sumpah, hanya rekomendasi kongres pemuda II yang kesimpulan kongres ini adalah merumuskan nama Indonesia. Terlampau heroik nama “sumpah” ini.


Narasumber: Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum, seorang kandidat doktor sejarah Universitas Indonesia dan Ketua Umum Pemuda PERSIS

0 comments:

Posting Komentar