Kongres pemuda II tahun 1928 jadi identik
dengan hari “sumpah” pemuda. Kelompok Islam,sekular, nasionalis dan lain
sebagainya hadir di kongres ini. Di kongres ini nama Indonesia sudah dikenal.
Sebelumya tidak dikenal istilah Indonesia, tahun 20an pemuda yang kuliah di
Mesir dan Belanda sepakat bahwa kita harus menyebut kampung halamannya dengan nama Indonesia dan
mereka bertemu di kongres ini. Mereka merumuskan beberapa rekomendasi.
Rekomendasi inilah yang disebut “sumpah” pemuda.
Sebenarnya bukan sumpah tapi
hanya rekomendasi. Rekomendasi ini adalah hasil dari kongres pemuda II yaitu
pertama mereka ingin menyebut tanah air mereka sebagai tanah air Indonesia,
kedua mereka mengin menyebut bangsanya sebagai bangsa Indonesia dan ketiga
mereka menganjurkan menggunakan bahasa yang sama yaitu bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia itu bahasa Melayu. Mereka menyebutnya bahasa Indonesia. Seorang
pemuda bernama Muhammad Yamin lah yang menyebut moment kongres pemuda II
sebagai hari “sumpah” pemuda.