Selamat Datang!

Selamat Datang di WEB Resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta (BEM FMIPA UNJ)!

KABINET CAKRAWALA KEBAIKAN

Hadir untuk memotivasi, semangat yang tidak padam dalam memulai, dan memperjuangkan tujuan yang hendak dicapai dengan kedinamisan BEM FMIPA dalam berjuang serta dapat menghadirkan seluas-luasnya kebaikan bagi sekitar

KABINET CAKRAWALA KEBAIKAN

Bumikan Peran, Langitkan Kebaikan!

KABINET CAKRAWALA KEBAIKAN

“Bumikan Peran, Langitkan Kebaikan!”

KABINET CAKRAWALA KEBAIKAN

Bumikan Peran, Langitkan Kebaikan!

Selasa, 20 Agustus 2013

Mahasiswa itu...



Oleh: Ratna Maryam

HIDUP MAHASISWA !
HIDUP RAKYAT INDONESIA !

Kedua pekikan tersebut akan banyak teman-teman temui dalam beberapa hari ke depan maupun dalam kehidupan kampus nantinya. Pekikan yang mampu menggetarkan hati setiap yang mendengarnya. Pekikan yang pada tahun 1998 mampu menyatukan seluruh mahasiswa Indonesia dalam suatu gerakan besar yang kita kenal bersama sebagai sejarah pergerakan pemuda terbesar di Indonesia.

Kemudian akan muncul pertanyaan dalam benak teman-teman mengapa hanya mahasiswa yang hidup dan apalah yang terjadi pada hidup rakyat Indonesia memangnya?

Rabu, 07 Agustus 2013

Kedaulatan Pangan di Indonesia, Sebuah Kedaulatan yang Dipertanyakan Keadaannya


  Oleh: Abdul Hasan Al Asyari ( Mahasiswa UNJ )

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman

Kita pasti tahu sebait lirik tersebut. Ya, lirik tersebut adalah lirik lagu “kolam susu” dari Koes Plus. Itulah sedikit gambaran tentang negeri kita. Indonesia namanya. Negeri yang ‘katanya’ memiliki tanah dan sumber daya alam yang melimpah. Mungkin kalimat tersebut  terdengar tak asing bagi kita. Tak dapat dipungkiri betapa kayanya Indonesia dengan segala limpahan sumber daya alam salah satunya di bidang pangan. Kenyataannya, walaupun negeri ini kaya tetapi masih banyak rakyat Indonesia yang dilanda oleh kemiskinan, kelaparan, dan ketidaksejahteraan.

Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi yang kepemerintahannya dari, oleh dan untuk rakyat. Artinya, Indonesia merupakan sebuah negara yang berdaulat dimana bangsa Indonesia memiliki kekuasaan tertinggi untuk mengatur kehidupan rakyatnya mencapai masyarakat sejahtera adil dan makmur. Pertanyaan sekarang yang muncul adalah apakah kedaulatan tersebut sudah menyeluruh? Jawabannya adalah tidak. 

Sains dalam Islam di Indonesia



 Oleh: Andi Ryansyah, Mahasiswa UNJ

Ketika  zaman kejayaan Islam, ulama dan saintis bersatu dalam  tubuh tiap manusia. Namun sekarang ulama seolah-olah tidak mengerti sains dan saintis tidak mengerti Islam. Ini disebabkan oleh  konsep pendidikan Indonesia masih memisahkan agama dan sains, yang dikenal dengan istilah sekularisasi.[1] 

Peran sains dalam agama  menjadi hanya semata-mata untuk  keperluan praktis, misal untuk membuat robot, obat, makanan, pupuk, kendaraan dan lain sebagainya. Padahal dahulu yang dicontohkan oleh ulama kita, beliau belajar sains untuk juga semakin dekat kepada Allah. Sehingga jika sains berkembang, keimanan bisa semakin mendalam. Tujuan penciptaan manusia di dalam Alquran sebenarnya ada 2, pertama menjadi hamba Allah[2] dan kedua, khalifah/pemimpin  di muka bumi[3]. Sayangnya, hanya tujuan sebagai khalifah di muka bumi, sains lebih dimanfaatkan seperti untuk memakmurkan bumi dan mengelola alam. Tapi sebagai hamba Allah nya dikesampingkan. Artinya ada tantangan bagi kita agar sains bisa dimanfaatkan dalam kedua tujuan itu. 

Selamat Datang Mahasiswa Baru FMIPA UNJ 2013



Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Seandainya manusia tidak bersyukur kepada Allah Yang Mahaperkasa dan Mahamulia, maka sedikit pun tidak akan mengurangi keperkasaan dan kemuliaan-Nya. Karena sesungguhnya manusia yang membutuhkan Allah, bukan Allah yang membutuhkan manusia. Allah dan malaikat saja bershalawat kepada Rasulullaah, amat congkak lagi tak tahu diri bila kita enggan bershalawat kepada sang pemimpin terbaik dunia yang pernah ada, Rasulullaah.

Selamat datang mahasiswa baru FMIPA UNJ 2013. Saya sangat senang atas kedatangan teman-teman sebagai keluarga baru di FMIPA UNJ.  Apresiasi  untuk teman-teman yang telah memilih FMIPA UNJ sebagai tempat menuntut ilmu yang kelak bermanfaat bagi diri, keluarga, almamater, dan bangsa. Saya yakin kesuksesan dan kebahagiaan bukan karena dimana kita kuliah,melainkan pribadi yang sungguh-sungguh tulus berusaha dan berdo’a. Man jadda wajadda.
                 
Tak menyangka dahulu siswa,sekarang telah mahasiswa. Tangis bahagia berpisah dengan sahabat dan guru di sekolah atau madrasah berganti senyum bahagia berjumpa dengan sahabat baru di kampus serta tertantang menatap masa depan.  Rasa ingin tahu atau penasaran saya duga muncul di benak teman-teman dan bertanya lebih susah atau mudah menjadi mahasiswa? Apa itu Sistem Kredit Semester (SKS)? Bagaimana cara mendapat IP tinggi dan lulus cepat?  Berapa lama kuliah dalam sehari? Ada beasiswa tidak? Setelah lulus jadi apa? Jadi mahasiswa berprestasi bagaimana? Dosen itu sama dengan guru tidak? Tugasnya banyak atau sedikit? Pakaiannya bebas atau formal? Ekstrakurikulernya ada apa saja?  dan lain sebagainya.  Tentu lebih nyata dan terasa bila teman-teman menjawab benak itu dengan melakukan ( learning by doing) daripada saya yang menjawabnya.