Penulis: Abdul Hasan Al Asyari
Alam tak pernah salah. Manusialah yang secara sadar merusak keadaan
alam ini. Perilaku manusia selama ini tidak bisa memahami karakter kehidupan
alam, sehingga alam selalu memberikan pengaruh negatif terhadap kehidupan
manusia karena kerusakan alam yang dilakukan oleh manusia sendiri. Kerusakan
alam oleh manusia tersebut sebelumnya sudah disebutkan di dalam Al Qur’an Surat
Ar-Rum ayat 41 yang artinya, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang
benar)”.
Terlihat jelas, alam memperlihatkan kekuatannya kepada manusia.
Berbagai fenomena-fenomena alam pun dengan gagah menunjukkan kekuatan dirinya
kepada manusia. Tanah longsor, banjir, angin puting beliung, kebakaran hutan
serta cuaca yang tidak menentu semua bersatu membentuk sebuah kekuatan yang
bernama perubahan iklim. Perubahan iklim telah memaksa manusia untuk menjalani
hidup tanpa kepastian. Secanggih apapun teknologi dan metode yang dibuat oleh
manusia, sampai saat ini belum bisa menandingi kekuatan alam tersebut.
Perubahan iklim telah menjadi perbincangan di dunia internasional
dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan
yang rentan terhadap dampak perubahan iklim tersebut. Dalam Konvensi Kerangka
Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC),
Indonesia merupakan negara pelopor di antara negara berkembang yang mau
menunjukkan komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca. Komitmen ini perlu di
dukung oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia, khususnya oleh pemuda yang dicap
sebagai generasi yang akan meneruskan banyak peran bagi kelangsungan hidup di
muka bumi.
Generasi muda merupakan generasi penerus yang memiliki tekad kuat
untuk mengkritisi dampak perubahan iklim yang terjadi serta menjadi pioneer aksi
nyata dan berkomitmen menyelamatkan bumi dengan menggandeng pihak-pihak lain
dengan satu tujuan yang sama. Generasi muda merupakan generasi penerus yang
menentukan keadaan alam di masa yang akan datang. Untuk itulah, sangat penting
adanya peran para pemuda dalam menghadapi perubahan iklim.
Berlimpahnya kekayaan sumber daya alam di Indonesia yang tumpah
ruah, perlu dijaga eksistensinya dari ancaman adanya perubahan iklim. Pemuda adalah pewaris bangsa yang memiliki
semangat juang tinggi. Melalui keanekaragaman budaya, agama, dan ras yang ada
di Indonesia peran para pemuda perlu ditingkatkan dalam menyuarakan komitmen
perubahan iklim tersebut sehingga keberadaannya dapat diperhitungkan hingga ke
tingkat nasional maupun internasional.
Untuk itu, sebagai pemuda kita dituntut untuk peduli dalam
pelestarian lingkungan. Berbagai aksi nyata dan green education dengan
memposisikan pemuda sebagai tokoh sentral adalah salah satu upaya untuk membuat
generasi muda secara aktif berpartisipasi dan bertanggungjawab dengan komitmen
perubahan iklim tersebut. Berbagai ide serta solusi kreatif dari pemuda sangatlah
dibutuhkan untuk menghadapi perubahan iklim yang semakin hari semakin luas.
Mitigasi merupakan sebuah langkah yang dilakukan oleh seluruh pemuda di
nusantara untuk mengurangi penyebab terjadinya perubahan iklim yaitu gas-gas
rumah kaca terutama dari kerusakan hutan dan penggunaan bahan bakar fosil.
Perubahan iklim telah terjadi, butuh waktu yang lama untuk
mengembalikannya seperti semula. Hal yang dapat kita lakukan sekarang adalah
mengurangi perubahan iklim tersebut. Sebagai pemuda, hal yang paling mudah kita
lakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim adalah menerapkan Green
Living dalam kehidupan sehari-hari. Banyak cara yang dapat kita terapkan, diantaranya
menggunakan sapu tangan dibandingkan tissue, menggunakan transportasi
umum, meminimalisir penggunaan kertas, membawa tumbler kemana pun, sampai
menggunakan tas kain dibandingkan tas plastik ketika berbelanja. Kelihatannya
sangat sederhana, tapi dibutuhkan komitmen yang tinggi untuk dapat kontinu
melakukan hal-hal tersebut sampai menjadi sebuah kebiasaan. Jika pemuda di
Indonesia bersatu dalam sebuah komitmen, nantinya dapat kita rasakan
berkurangnya pengaruh perubahan iklim secara luas. Oleh karena itu, jadilah pemuda
yang ikut berperan dalam menghadapi perubahan iklim.
0 comments:
Posting Komentar