BBB (Bukan Baca Biasa)
Penulis: Andi Ryansyah (Mahasiswa UNJ)
Senang mengenang masa kecil ketika pertama kali bisa
membaca. Setiap bertemu tulisan pasti tersenyum dan membacanya dengan suara
yang lantang agar semua orang mendengar dan mengakui dirinya sudah bisa
membaca. Buku apapun yang cover dan judulnya menarik jadi bacaannya. IPS dan
IPA yang diajarkan sejak SD memotivasinya untuk membeli dan membaca buku RPUL
(Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap) dan RPAL (Rangkuman Pengetahuan Alam
Lengkap). Taman Pendidikan Alquran (TPA) jadi tempat favoritnya untuk belajar
membaca Alquran. Masihkah semangat ini ada pada masa remaja&dewasa?
Sedih menonton tayangan televisi yang merendahkan karakter “kutu buku”. Kutu buku menjadi orang yang pasif/kurang pergaulan (kuper), bicaranya gugup, pembawaan dan pemikirannya kaku, penurut dan minder. Padahal orang yang hobi membaca, otaknya bekerja memahami kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan paragraf demi paragraf sehingga terbangun mental aktif. Perbendaharaan kata-kata baru yang didapat dari membaca menyebabkan lancar berbicara.
Membaca banyak buku artinya memahami berbagai sudut pandang
penulisnya. Misal, membaca 2 buku. Buku pertama tentang pro seni danbuku kedua
tentang kontra seni. Pembaca dituntut beradaptasi
dalam perbedaan ini untuk mendapatkan kelebihan dan kekurangan buku itu
sehingga berpendirian dalam
mengambil sikap. Makin banyak membaca, makin banyak wawasan, makin percaya diri untuk menjawab
masalah-masalah orang di sekitar yang datang bertanya.
Baca tidak hanya buku, tapi juga diantaranya baca sejarah,
era jejaring sosial, kreativitas, dan film. Manfaatnya pembaca dapat mengetahui
sejarah dan memprediksi masa depan. Kebangkitan nasional (1908), sumpah pemuda
(1928), proklamasi (1945), orde lama (1966), orde baru (1998). Ini tentang
sejarah yang diciptakan mahasiswa. Dalam Alquran dijelaskan Perhatikanlah sejarah untuk masa depan yang
lebih baik. Lalu apa karya mahasiswa saat ini untuk masa depan Indonesia
yang lebih baik?
Era jejaring sosial di Indonesia sangat ekstrem.
Pengguna facebook di Indonesia nomor 2 di dunia pada Juni 2011
(www.checkfacebook.com). Pengguna twitter di Indonesia nomor 1 di Asia pada 20
April 2011(www.greyreview.com/2010/01/26/twitter-in-asia-total-by-country/)
Namun kontribusi status dan tweet oleh pengguna bisa merusak dunia. Misal
status/tweetnya “cemungudh eaaa”, “ngantuk banget nich”, “aduh atit pelut
dech”, “laperrr”. Bayangkan jika banyaknya pengguna twitter dan facebook di
Indonesia menulis gagasan untuk solusi masalah-masalah Indonesia, maka
Indonesia bisa lebih baik dan dunia terinspirasi.
Indonesia
adalah negara yang sangat kreatif. Dari otak sampai lidah, Indonesia menggoyang
dunia. Rendang adalah makanan terenak nomor 1 di dunia versi situs CNNGo tahun 2011. Bisnis kuliner
rendang sangat menjanjikan bukan? Amerika boleh punya facebook dan twitter,
Indonesia punya KASKUS. Batik adalah karya anak Indonesia.
Film murah dan murahan yang ditayangkan berakibat
buruk buat anak. Misal judul filmnya putri yang tertukar. Anak yang hanya
menonton film ini bisa bertanya kepada orang tuanya, apakah aku benar putri
kandung dari mama&papa? Berbeda jika anak telah paham agama Islam sebelum
menonton. Ia akan kritis membedakan baik dan buruk film tersebut sehingga tidak
tertipu.
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan”
0 comments:
Posting Komentar